Minggu, 17 Mei 2015

...



Bunga yang Tak Kunjung Mekar

Siang menjelang. Matahari bertengger dengan angkuhnya tepat di atas langit ibukota. Pancaran panasnya sangat terasa menyengat kulit.

Gadis itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan pandangan lesu. Ya, gadis ini memang lelah. Ia berhenti sejenak, menundukkan sedikit wajahnya menghadap ke arah ubin lantai. Astaga! Berantakkan sekali mukanya saat ini. Ia tak mampu menahan rasa geli melihat wajahnya sendiri pada saat ini. Peluh menyecer tak karuan di wajah putihnya. Ingin rasanya ia lap semua peluh itu dengan jas dokter yang ia kenakan saat ini. Namun ia urungkan niatnya itu karena takut akan mengotori jas dokternya --mengingat betapa putih jas itu. Ia menghiraukan peluh – peluh itu dan memilih untuk segera melanjutkan perjalanannya yang tertunda, menuju ruang kerjanya. Lagi, gadis itu berjalan dengan lamunannya.
Gadis itu lelah memikirkan masalah – masalah dengan saudara kembarnya. Ya, ia mepunyai kakak kembaran, namanya Alina. Ia membenci saudaranya itu. Sangat benci. Mengapa? Entahlah.

 BRUK!!!

“Aww!” pekik gadis itu –Alisa. Ia meringis sambil mengusap pantatnya yang terpental ke lantai. Tatapannya miris akan kejadian yang baru saja menimpanya. Ia mengucapkan sumpah serapah berulang kali seolah – olah itu adalah hal yang biasa ia ucapkan. Pria yang ditabraknya mengangkat alis, sedikit ‘kagum’ dengan sumpah serapah yang Alisa ucapkan. Sungguh, gadis semanis dia mengucapkan sumpah serapah yang bahkan tak pantas diucapkan oleh seorang gadis.

“Fachri kamu itu super duper nyebelin tau ga?!” maki Alisa. Ia melotot sambil berkacak pinggang. Mata yang sebenarnya sipit dipaksa melotot supaya Facri takut. Alih – alih takut, Fachri justru tertawa terbahak – bahak, bahkan sampai memegang perutnya yang sakit akibat tawanya yang berlebihan. Alisa memajukan bibirnya pertanda ia kesal dengan Fachri karena telah menertawakannya. Sadar akan hal itu, Fachri langsung menghentikan tawanya.

“Oke – oke maaf. Mau sushi Nona Alisa?” tawar Fachri dengan lembut lengkap dengan sebuah senyuman manisnya. Seketikan mata Alisa berbinar – binar mendengar tawaran yang begitu menggiurkan baginya itu.
“Mau bangettt!!!” seru Alisa semangat.

Seperti biasa, Fachri bisa mengubah mood Alisa hanya dengan mentraktirnya sushi. Akhirnya mereka makan siang di kedai sushi dekan rumah sakit tempat mereka bekerja sebagai dokter.
Saat sedang asyik bercengkerama, tiba – tiba ponsel Alisa berdering dengan nyaringnya. Sebuah panggilan masuk. Ia pun mengangkatnya dengan sedikit malas. Merasa terganggu.

“Halo?” sapa Alisa
“Alisa! Plis dateng.. pasien Dokter Saufi kritis dan beliau lagi ga ada di tempat!” terdengar suara panik dari seberang sana.
“Oke gue ke sana sekarang.” Kata Alisa cepat dan langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia berbalik menatap Fachri. Tak enak hati harus meninggalkannya.
“Gue harus ke rumah sakit sekarang Fachri. Ada emergency.” Kata Alisa. Fachri hanya bisa mengangguk tanpa tau harus berbuat apa. Tetapi setelah Alisa pergi, ia pun memutuskan untuk pergi juga menyusul gadis itu. Gadis yang diam – diam telah menyita perhatiannya. Gadis yang diam – diam Fachri suka. Tetapi masalahnya, gadis itu hanya menganggap Fachri sebatas sahabat baik, tidak lebih, tidak juga kurang.

                Sesampainya di rumah sakit, Alisa hanya menatap miris pasiennya. Dia masih muda dan... tampan. Sementara, Alina—gadis yang menelepon Alisa tadi, hanya bisa menghelakan nafas beratnya. Kakak beradik itu turut prihatin.

“Sangat disayangkan orang semuda dan setampan dia harus sekarat karena over dosis zak adiktif. Gue ngebayanginnya aja udah ngeri.” Ujar Alina sambil mengulurkan sebuah suntikan kepada Alisa. Alisa menerima dengan acuh. Kemudian ia menyuntikannya ke urat nadi pasien itu.

“Oke baiklah siapa nama Anda tuan malang?” tanya Alina sambil mengambil buku laporan yang disodorkan oleh salah satu perawat. Alina terkejut melihat nama pasien itu.
 
Nama : Alvin Jo
Hah?  Itu Alvin? Alvin sahabat SMA Alina dulu? Benarkah? Tetapi memang itu benar nama lengkap Alvin, sahabat Alina. Entahlah. Alina mengerjapkan matanya beberapa kali, memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Tetap tak ada perubahan pada sederet tulisan nama itu. Alina tak salah lihat.  Alina juga tak asing dengan wajah itu. Alina bingung, terpaksa ia harus memendam rasa ingin tahunya sendiri. Sebab tak tahu harus bertanya kepada siapa.

“Apa harus tanya Rio ya?”
“Gak gak! Sekarang dia kan benci sama gue. Ntar kalau dia malah bentak – bentak gue lagi gimana? Duh Rio Rio, kenapa sih lo berubah? Tapi kalau ga Rio, siapa lagi? Sahabat Alvin dulu kan Cuma gue sama Rio. Tau deh bingung.”
batin Alina sambil menggelengkan kepalanya, berusaha untuk membuang rasa penasarannya yang sangat besar itu.

Ketika keadaan pasien itu mulai stabil, Alina segera menaruh peralatan medis ke tempatnya dan bergegas meninggalkan ruang rawat tersebut. Berbeda dengan kakak kembarnya, Alisa lebih memilih untuk tinggal sejenak. Ia menatap lekat pria muda yang sedang terbaring lemah itu. Entah kenapa matanya betah sekali menatap wajah tampan itu.

“Nama kamu Alvin Jo? Keren.” Komentarnya singkat.
“Kamu nge-drugs? Kenapa? Udah ga sayang sama nyawa lagi ya? Mending buat adikku aja. Dia meninggal satu tahun yang lalu. Dia ganteng loh, sayangnya dia sakit leukimia genetic keturunan dari mamaku. Dia pengen hidup lebih lama, sementara kamu? Make obat terlarang itu? Bodoh!” Alisa masih terus mengatakan hal apa saja yang ingin ia katakan. Walaupun ia tau pasti sang pasien tidak akan menggubrisnya.
Setelah puas mengobrol dengan Alvin --lebih tepatnya berbicara sendiri karena sang lawan bicara tak  kunjung meresponnya sedikitpun. Alisa memutuskan untuk segera keluar dari ruang rawat Alvin. Ia merasa tak enak berlama – lama di ruang rawat Alvin itu karena takut akan mengganggu tidur panjang Alvin dengan ocehan – ocehan tak jelasnya.

Alisa menyusuri koridor rumah sakit dengan memainkan ponselnya.

BRUK!!!

Ia terkejut saat tiba – tiba ponselnya terjun ke lantai. Dengan spontan ia pun berjongkok untuk mengambil ponselnya yang bernasib malang. Ketika mendongak hendak melihat siapa korban tabraknya kali ini, alih – alih mengucapkan kata maaf, Alisa malah menatap sinis orang itu.

“Rio? Ngapain ke sini?” tanya Alisa skeptis. Pria yang dipanggil Rio itu acuh lalu pergi meninggalkannya. Alisa geram atas kelakuan pria yang merupakan mantan kekasihnya itu. Ia menarik paksa tangan Rio, menyuruhnya agar berhadapan dengan gadis manis nan mungil ini.

“Ngapain? Mau ketemu kakak lo, Alina. Oh iya kalau jalan tolong jangan sambil mainan hp.” Ucap pria  itu dengan ketus dan langsung melenggang pergi.
Alisa terpaku dalam tempatnya ketika mendengar perkataan Rio. Aish. Apa katanya? Mau ketemu Alina? Mendadak ia menahan nafas, berusaha mengontrol emosinya yang siap meluap kapan saja. Lagi – lagi Alina. Menyebalkan.

Alisa melanjutkan jalannya. Ia berjalan dengan kesal karena pria itu. Alisa kembali ke ruangannya, mengambil sebuah buku pasien. Ia memutuskan untuk berkeliling saja, mengecek keadaan pasien – pasiennya agar rasa kesalnya sedikit terlupakan. Ia tersenyum lebar ketika mendapati keadaan para pasiennya semakin membaik. Alisa terus memeriksa pasiennya, dari pasien satu ke pasien yang lain lengkap dengan nasihat – nasihat khas dokter.

Langkahnya terhenti di depan ruang kamar inap bernomor 101. Ia melongok ke arah kamar itu dan semakin mendekatkan dirinya. Terlihat jelas pria yang berbalut peralatan medis itu mengerang kesakitan. Tiba – tiba tubuhnya menggigil hebat, keapalanya menggeleng kuat spertinya pria itu mencoba menolak rasa sakit yang menyerangnya. Perlahan tapi pasti tubuhnya meminta lagi.

Dengan langkah tergesa Alisa masuk ke dalam ruangan itu dan entah kenapa ia langsung memegang bahu Alvin, membuat Alvin mendongak dan bertatap muka dengannya.
Alisa tertegun menatap wajah tampan penuh derita itu. Mata Alvin yang sangat jujur menurutnya. Ia tak bosan menatap mata itu, mata yang jujur penuh dengan kesakitan yang mendalam. Kenapa dengan dirimu? Apa yang menyiksamu? Mengapa pancaran mata itu bagaikan sosok yang tersakiti?

“Maaf.” Sesal Alisa dan langsung melepaskan tangannya dari bahu Alvin.
“Kamu gak papa?” tanya Alisa lembut.
“O..bat.” lirih Alvin sambil memeluk tubuhnya yang panas dingin.
“Gak! Gak boleh! Kamu harus sembuh.” Teriak Alisa sambil berangsur menjauhi tubuh Alvin. Ia tau apa yang diinginkan pria itu. Satu obat. Obat yang menjadi jalannya menuju neraka. Obat jahat yang akan membunuh semua orang dengan menggenaskan bagi pemakainya. Narkoba.
“To..longin gue.” Pinta Alvin dengan sungguh. Pria itu merasa seperti melihat masa depannya dengan berada di dekat gadis ini.

Alisa menggeleng keras. Kali ini ia menutup mulutnya menahan isak tangis. Apalagi ini? Mengapa rasanya sakit saat melihat pria itu tersiksa? Ini seperti radar. Radar yang tak tau asal - usulnya dan masih menjadi teka – teki. Saat ini Alisa tak tau harus berbuat apa, meskipun ia seorang dokter. Ia tak bisa menangani pasien dengan keadaannya yang sekacau ini. Sungguh, ia benar – benar tak bisa.

“Alisa?” terdengar suara lembut menggelitiki telinga Alisa. Ia kenal dengan suara itu. Bahkan sangat hafal.. ya, itu suara kakak kembarnya, Alina.
“Alvin kenapa Lis? Kok kamu di sini?” tanya Alina bertubi. Alisa bergeming, menutup mulutnya semakin erat. Oh kakakku! Sudah berapa lama kita tak saling bertegur sapa seperti ini? Bahkan saat ini aku masih tetap mengacuhkanmu?

Alina berjalan mendekati Alisa dan Alvin. Alina membelalakkan mata ketika melihat Alvin benar – benar kacau saat ini. Ya, akhirnya mereka bisa melihat secara langsung bukti nyata pengaruh obat haram itu.

“Di...Dia tubuhnya nagih Lin.” Ucap Alisa sambil mundur teratur ia hampir tak bisa menahan tangisnya ketika menjawab pertanyaan Alina. Kakaknya itu benar – benar berhati malaikat. Bahkan tak merasa canggung saat berbicara dengannya? Hatinya mencelos, menyadari kesalahannya. Bukankah aku sangat jahat telah menyia – nyiakan saudara sepertimu Alina? Bahkan kau tak pernah membenciku saat aku benar – benar membencimu.

“Alina..maaf.” ujar Alisa tulus. Saat ini ia sudah tidak bisa lagi menahan isak tangisnya. Pertahanannya jebol. Ia sesenggukan.
“Gak masalah kok. Aku udah maafin kamu jauh sebelum hari ini.” Jawab Alina lembut. Ia tersenyum kepada Alisa. Mereka berpelukan. Melebur rasa antipati antar sesama.

“ARRRGGHHH..”

Erangan Alvin yang tiba – tiba, berhasil mencuri perhatian dua kakak beradik itu. Mereka melepaskan pelukan hangat itu dan segera menangani Alvin yang semakin kesakitan. Alina memberi obat penenang kepada Alvin melalui suntikan. Beberapa menit kemudian Alvin kembali tenang.

“Vin, rehab ya.” kata Alina lembut sambil mengusap bahu Alvin. Yang diusap justru seperti merasakan de javu sebelum Alvin benar – benar melihat siapa yang mengusapnya. Alvin mencoba mengingat siapa gadis ini? Astaga! Dia Alina-kah? Sahabat yang selalu menghibur dan menemani Alvin ketika dulu harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya bercerai?

“Alina?” tanya Alvin memastikaan dugaannya. Hanya satu kata yang mampu mebuat Alina langsung memeluk Alvin.
“Vin!” pekik Alina dengan semangat. Alina menangis dalam dekapan sahabat semasa SMA-nya itu. Alvin mengelus punggung Alina layaknya seorang sahabat. Hati Alvin benar – benar bergelora merasakan Alina dalam dekapannya, penyemangat hidup Alvin telah kembali.

Alisa menatap nanar adegan yang dilakoni Alina dan Alvin. Ada sesuatu yang menberontak saat ini. Sesuatu yang menjadi pelengkap hidupnya, hati Alisa.
***
NOTES : Gak tau ya ini ceritanya sih cerpen tugas bahasa indonesia gitu.. Tapi ga jelas gitu :v Gabisa buat beginian yaudah gitu aja-_- 
Made by me. Edited by me. Posted by me. Eeq:v

Jumat, 08 Mei 2015

Capek!

Capek? Iyaaaaaaaaaaa :”)

Ga tau kenapa aku capek sekolah, capek jadi anak kelas sebelas:(
Pusing banyak banget tugas. Bapak ibu guru asal ngasih tugas yang deadline aduhhh ga sebanding dengan tingkat kesulitan tugasnya. Entahlah pengin cepet lulus aja kalau gini-_- engga ding :v

Oke tugas film pendek agama sudah enyah, tapi lain mata pelajaran? Ampun. Bikin lagu plus arransement plus video clip tema bersangkutan dengan Indonesia. Kita siswa pak guru, bukan artis entertaiment :v Artis aja belum tentu bisa bikin lagu sendiri Pak apalagi kita doh-_- Deadline lumayan sih sebulan. Tapi kalau memang tak punya bakat seni? Ya mau diapain lagi yakan.

Belum lagi seni tari yang ngebuat pusing berhari-hari. Bikin pola lantai, modifikasi tari tradisional, presentasi, pengambilan nilai, taudeh yg penting gitu. Ya kali ga semua pandai menari Bu. Deadline seminggu-seminggu. Jadinya harus pulang maghrib mulu gitu dan sering kena interogasi plus marah-marah ibuku gitu-_-
Kelas kita juga dimintain bantuan anak uin dan uny buat bantu bikin film pendek pula._. kenapa sebelas iis 2 mulu? Kita memang seru tapi kita capek tau :v

Kewirausahaan juga ada praktik bikin makanan-makanan gitu. Harus buat laporan juga gitu. Ampuni aku Ya Allah:( semua mata pelajaran presentasi pula. Uas bentar lagi dan aku sudah mau naik ke kelas paling tua, kelas dua belas. Siap-siap un, online pula errrrrr

Kamis, 07 Mei 2015

Cjrtm 2

Hi wkwk sebenernya draft ini sudah kadaluwarsa gitu... tapi gpp deh buat menuhin postingan gitu:v

Heuuuuu helooo hiiiii :D
Mau curhat nih hahaha. Oke let’s go!

Hari ini, 18 Februari 2015. Iya tau terus kenapa? Hari ini adalah perdana tayang CJR THE MOVIE 2 ayeeeayyy. Comate nonton dong? Yakan? Aku? Jangan tanya pasti nonton dongss. Aku nonton berdua doang sama temenku yang baik parah. Karena walaupun dia bukan comate, dia tetep mau nemenin aku buat nonton. Aihhh telhalu cekali hiks ;p

Nah kita udah janjian lumayan lama sih dari awal februari. Terus kan tadi malem sama pagi – pagi gitu dia bbm aku buat pastiin bakal jadi atau enggaknya. Lah disitu aku udah tidur dan masih tidur, maklum yaa agak molor kalau lagi ada suatu halangan gituhhh. Aku buka bbm dia pas udah di sekolah, aku bales eh cuma centang doang lamaaa bgt delivenya. Yaudah kita akhirnya cuma bbm bentar doang. Belum ada masalah sih yaa sampe sini. Tapi pas udah mau pulang gitu aduuuuhh.

Hari ini sekolah bener – bener semangat cepet pulang deh. Liatin jam tangan mulu kerjaanya. Yaa abis lama banget gitu bel pulangnya. Nah pas waktu yang ditunggu – tunggu dateng, aku kan bbm temenku kasih tau aku mau otw dia tak suruh nunggu di depan sekolahnya. Ribet yaa kita beda sekolah teman. Itu bbm hari ini sumpah nyebelin setengah hidup -_- centang goreng murah meriah. Aku pingping mulu tetep aja ga ada yang delive errrrr. Oiya hari ini aku bela – belain ga berangkat les bahasa inggris. Ttapi seneng juga sih abis ngebosenin gitu :v Mas – mas yang ngajar ribet nyuruh tugas yang nyebelin – nyebelin gitu, ga kaya kelas lain :|

Lah di sini kita terjadi miss komunikasi deh u,u gegara bbm hih. Aku udah ngebut gitu biar cepet sampe. Nah  pas  sampe sekolah temenku, kan ceritanya aku berhenti. Feeling sih dianya udah ga di sekolah. Aku bbm ga bisa bisa akhirnya aku kepikiran buat bikin pm ajadeh. Setelah bikin pm, ada bbm masuk dari temenku katanya udah pulang. Asem kan udah nahan malu gitu di sekolah orang, jadinya bolakbalik. Yaudah kan aku balik lagi rencana mau ke rumah temenku. Tapi aku berhenti di tengah jalan, tengah? Eh pinggir ding. Coba bbm dia lagi dan akhirnya setelah penantian panjang alhamdulillah terkirim juga terimakasih ya Allah aku terharu :v

Dia bales katanya mau nyusul ke sekolah, tapi aku bilang aku udah ga di sekolahnya. Aku tunggu di jalan gitu. Lumayan lama dia dateng bonceng temennya. Soalnya udah diplanning gitu biar dia ke sekolahnya dianter aja terus kita boncengan gitu. Tau ga kenapa bbmku ke dia centang terus? Ternyata oh ternyata dia ga punya paketan. Asli bikin gondok. Cuman dikit sih abis kalo banyak nanti dia ga jadi mau nemenin aku dong :v Dia katanya sms aku, tapi kan aku posisinya lagi ga pasang nomor yg buat sms gitu. Terus kita berangkat kan wes wes wes oke.

Kita ngebut gitu abis udah jam 2 lebih kan. eh sialnya di jalan dapet lampu merah terus aiiiihhhh betapa keselnya kita huhu. Sampe amplaz kita jam setengah 3 pas terus parkir dan jalan buru – buru banget kaya apa gitu takut telat. Kan rencana mau nonton yang jam setengah 3-an gitu. Saking buru – burunya kita nyampe muter – muter keliling cari eskalator yang naik. Ampun deh sampe gedung XXI ngos – ngosan hhhh. Kita beli tiket dan kata mbaknya kalau yang sekarang udah diputer sekitar 15 menitan. Haaa nyebelin kan.Yaudah daripada sayang kan kepotong 15menit, kita ambil yang jam 16.35 duh sore bangettt. Lama juga nunggunya ya ampun siep-siep aja deh kena marah ibuk._.

Kita duduk bentar deh sambil ngapain aja buat ngilangin capek. Terus lanjut lagi muter – muter. Terus berhubung belom pada makan kita cari makan. Muter lagi cari yang mumer gitu :v Berhenti di salah satu foodcourt dan ga jadi hahaha. Sumpah hari ini kita samasama lagi iriiiiiiiiiiiiit bgt bgtan :v sampe ngeluarin duit buat makan aja itungan duh. Akhirnya berhubung kita juga sama-sama lagi pingin makan di luar aja yang ga berbau ac, kita cari warung di luar gitudeh. Lumayan mumer juga :v

Selesai makan kita masuk lagi, selo bgt gitu kayaknya keluar masuk amplas. Muterrrrrrrrrr lagi teman-_- berhubung udah capek kita duduk lagi bentar terus masuk studio 2 deh. Dapet kursi set E untuk Eka dan nomornya 9 aduhh cinta deh.

Sekarang cerita filmnya yaa. Itu tadi hanya intro doang :v Intro lebih banyak kayaknya daripada inti. Dikarenakan dalam intro banyak peristiwa yang sangat drama sekali. Harap maklum.
Filmnya gimana? Kaya apa? Keren ga? Seru ga sih? Asik ya? Yaaa kalau menurutku sih ga ada yang ga keren dari cjr gitu. Ga kalah seru kok sama yang COBOY JUNIOR THE MOVIE :);) malah kayaknya lebih seru ini soalnya ada bagian pas cjr lagi skydiving gitu. Aseli lol bgt muka mereka. Tapi di awal akunya udah nangis :p abis ada yang bagian comate pada nangis waktu bastian hengkang sih u,u bikin flashback masa-masa itu. Selebihnya nonton sendiri yaa biar unyu gitu.

Oiya aku rada gimana gitu, masa pas nonton cuma sedikit kursi yang keisi. Padahal perdana tayang loh. Pas kemarin perdana tayang cjrtm1 banyak sampe penuh gitu antre tiketnya juga panjang bgt. Gedungnya rame sama ketawa-ketiwi comate, tangis haru comate, obrolan comate, tapi kok sekarang hampa bgt gitu ya. Krikkrik. Aku mikirnya comate itu turun drastis. Tapi gatau kalau yang sebelum aku nonton atau kalau enggak ya besok. Semoga aja aku yang salah ngira, comate ga turun kok tapi malah tambah. Tapi akau juga rada seneng juga yang nonton barengan sama aku itu ada bpk-bpk, ibu-ibu, anak kecil, bahkan abg cowo pun ada yang setahuku jaranggg bgt hampir ga ada comate cowo :v

Ga kerasa sih filmya abis jam 18.00 terus kita cus pulang soalnya udah malem bgt. Bgt? Iya bagiku udah malem bgt soalnya aku jarang main malem-malem hehe. Sampe rumah jam setengah 7. Dan seperti biasa, diinterogasi dulu sama ibuku tercinta :v terus langsung mandi lanjut ngaji. Pulang lagi jam 8 malem. Jadi kesimpulannya 12 jam lebih aku ga di rumah nih dari jam setengah 7 pagi sampai setengah 7 malem plus 1,5 jam ngaji. Dan sekarang kerasa banget capeknya heuheu. Yaudah deh love untuk hari ini. Thanks for today teman :*
18/02/2015 21:49

Jumat, 06 Februari 2015

Bukan Galau, hanya sedikit galau saja oke

Holaaa februariiiiiiiiiii. Semoga menjadi bulan berkah ya Allah ;) aamiin

Heuh awal februari diawali galauuuuuuu :( Oke engga ding. Oh iya ding iya bgt. Ooo engga tauuuu
Kemarin kamis telat masuk sekolah. Untung aja gitu belum mulai pelajaran. Alhamdulillah ya kan ya Allah. Kan mampus kalau udah mulai. Jam pertama geografi pulaa bisa - bisa dapet hukuman menerangkan materi sebelumnya selama 30menit. Kan HAHA baget gitu kalau sampai kek gitu-_-
Iya sih dari rumah udah feeling kalau telat. kan kan telat aja pake feeling kalo aku ga ada deh kayanya. Oke aku berangkat jam 7 kurang 12 menit kayanya. Betapa rajinnya saya. Dan akhirnya jadi pembalap dadakan. Nah di proliman ketemu si udin kan ceritanya. Dia nyapa gitu. Aku jawab sih tapi kayanya dia ga denger gitu. Soalnya suaraku lagi seperti kodok dan ilang - ilangan mulu :v Tereak - tereak gitu tapi tetep aja sih ga bersuara, mau  kasih tau resleting tasnya kebuka. Dia pun peka dengan hanya melihat saya mangap - mangap doang. Oke dia berenti kan. Aku lanjutttt nyelip dia wkwk. Beberapa menit kemudian uh udin nyelip lagi dan ngasih tau kalo udah jam 7 kurang 10 yang artinya udah bel! Tuingtuing bgt kan. Yaudah deh akhirnya kita balap - balapan alias kebut - kebutan. Oke menang dia. Tapiiiiiiiiiiiiii Mengapa? Kenapa sih? Kenapa tetep aja telat :(
Hari itu kita jadi pembalap sekaligus jadi pelari yang handal -_- Kita balapan lagi. Yang tadinya balapan motor sekarang balapan lari. Dan dimenangkan oleh aku :v Kita masuk kelas hampir bareng tapi duluan aku haha sukurin deh udin. Nah kita kan salim gitu sama bu guru malah dicie-cie gitu. Ga tau apa ya kita ngos - ngosan emalah diciein gitu aja.

Oke setelah duduk, masih aja aku dicie-cie sama si bambang. Errrrrrr. Nah yaudah sih cuek is the best katanya Bu Sutati wqwq B)

Skipppp aja deh capek :|

Pas pelajaran pertama dan seterusnya di bikin bete sama bambuang. Gimana? Dengan cara apa? Di katain jadi penyanyi hard core coba. Gatau gimana dan kaya apa tulisannya yang penting gituuuuu intinya-_-
Tau ga hard core itu apa? Itu loh penyanyi yang nyanyinya pake otot kek orang sekarat. Ga jelas dan bikin budek kuping. Gegara suaraku yang unyu-unyu ini terserang batuk sehingga menyebabkan timbulnya suara seksi yang bambang sebut dengan suara hardcore(?) Oke abaikan boleh, engga juga boleh, terserah!
Hard core apanya coba. Ga tau rupanya nih anak betapa sakit dan gatalnya tenggorokanku yang unyu dan hanya satu-satunya inih. Hiih malah dikatain penyanyi hardcore pula. Dan nyebelinnya sekelas denger waktu aku dikatain gitu. Diketawain ya Allah. Bu guru juga! Ewh dasar.

Oke aku ikhlas dikerjain mulu hari itu. Disuruh nyanyi, disuruh baca keras, disuruh presentasi. Oke gapapa. Gapapa kok! Gapapa juga denger kata - kata ini terus "tunjukkan bakat tependammu ka" -_-v sambil ditiruin gaya suaraku yang unyu nan seksi kala itu :|

Dan galau yang kedua adalah hari ini huhu. Ga jadi hunfot ihhh. Padahal tadi malem pas pertama diajak udah paling semangat gitu tau. Eh taunya malah ga jadi eeq pus bgt deh. Gegara temennya temenku yang tau jalannya ke candi yang lagi hitttzzz itu (read:candi ijo) malah sakit. Nyebelin kan udah janji - janji eh dibatalin sepihak aja! Ngerti dong gimana keselnya? Gatau sakit beneran ga enak badan atau 'pura-pura' ga enak badan. Orang tadi katanya temenku dia berangkat sekolah juga. Tau deh ah malezzzz gitu bahaznya :x
Yaudin BYE

Sabtu, 24 Januari 2015

Baskettttt

Hii aku mau nostalgia tentang baskett :p
Akhirnyaaaa setelah sekian lama ga main basket, yaa hampir setahun lah ya. Tadi mepel olahraga materinya tentang basket aaaaaaaahhk. Sebelumnya juga pernah sih materi basket, tapi cuman teknik-tekniknya aja, ga main full gituu -_-

Pertama sih ya penilaian teknik - teknik basket, shoot sama lay up. Dan betapa senangnya saya setelah berkali - kali ditertawakan addin karena ga bisa lay up :v hari ini bisaa yeayy yuhuu. Dapet nilai 90 wqwqwq.

Terus tadi maen juga. Yang pertama sih ga main kaya biasanya, cuman oper-operan gitu. 1 team ada 14 orang -_- karena 1 kelas dibagi jadi 2 team. Terus juga bolanya ada 2 coba. Baru ngerasain pertama kali basket pake 2 bola sekaligus :v tapi ga tau skor akhirnya berapa wkwk

Kloter ke 2 kita main full biasa kaya basket pada umumnya, ada dribble, shoot, chest pass, dll. Yang main sebenernya cowo semua. Tapi berhubung cowo dikelasku cuma ada 8 buah (kaya apa gitu yaa buah :v), jadi ditambah 2 cewe gitu. Boleh milih sih cewenya. Dan yang dipilih aku sama mba vita yang notabene-nya adalah 'mantan' pemain basket wqwq. Yaudah sih set set set kita main, teamku ada aku, riski, ari, diki, irfan. Team lawan ada mba vita, addin, pamungkas, wafi, bowo. Berhubung teamku adalah team menang saat pembagian team, jadi pake tanda kuning-kuning gitu, kaya iket-iket selempang medali atau apalah itu namanya gatau.

Perlu diketahui bahwa di sini aku cetak 1 point wkwkw. Abis itu disusul sama team lawan dengan fithrow-nya addin sekali, dan point addin lagi 1. Yakali kita kalah 1 point doang, orang team lawan ada pemain basket sungguhan. Lah teamku abal-abal wkwk. Tapi si riski sama ari lumayan jago juga sih haha. Kalah 3-2 doang, tipis kannn? ;)

"Tadi kamu sama addin keren, romantis rebutan bolanya lama banget lagi." kata ayu temenku. Ya kali romantis, susah keleus ngerebutnya -_-
"Eka keren eh mainnya." kata Ari. "Ya jelas kan pemain basket dan mantannya pemain basket." katanya si udin alias addin. Okay yang ini rasanya pengen tendang addin hiiiiiih -_- apaan coba

Rabu, 21 Januari 2015

Mite



Larangan Estri Ti Luaran (nikah saking njaba)


                Kedadean Perang Bubat milai saking niat Prabu Hayam Wuruk ingkang badhe ndadosaken  putri Dyah Pitaloka Citraresmi saking Negara Sundha minangka permaisurinipun. Ingkang ndadosaken Hayam Wuruk remen dhateng  putri Dyah Pitaloka inggih punika lukisan ingkang sumebar wonten ing Majapahit, ingkang dilukis meneng-meneng dening seniman ing wektu punika, aranipun Sungging Prabangkara.

            Hayam Wuruk nggadahi niat ndadosaken permaisuri Dyah Pitaloka dalah alasan politik, inggih punika kagem ngiket paseduluran kaliyan negara Sundha. Amargi restu saking kaluwarga kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk kirim serat kagem pakurmatan Maharaja Linggabuana kagem nglamar Dyah Pitaloka. Upacara manten badhe kaleksana wonteng ing Majapahit.

            Maharaja Linggabuana banjur tindak kaliyan brayat Sunda ing Majapahit . Maharaja Linggabuana sak brayat ditampi lan disumanggakaken wonten  ing Pasanggrahan Bubat. Raja Sundha rawuh ing Pasanggrahan  Bubat sesarengan permaisurinipun lan putri Dyah Pitaloka lan den iringi dening prajurit.

            Miturut Kidung Sundayana, Mahapatih Gajah Mada nggadahi niat kagem nguwasani Kerajan Sundha. Gajah Mada pinanggih Sumpah Palapa kang dipundamel ing periode sakderengipun Hayam Wuruk minggah tahta, amargi saking werni-werni kerajaan wonten ing Nusantara ingkang sampun dentaklukaken Majapahit, namung kerajaan Sundha ingkang dereng  dipunkuasani.

            Kanthi sasaran punika, Gajah Mada ndamel alesan kagem nganggep ingkang rawuh saking Sundha wonten ing Pesanggrahan Bubat punika werni panyerahan Kerajaan Sunda dhumateng Majapahit. Gajah Mada nyuwun kanthi sanget dhumateng Hayam Wuruk kagem nampi Dyah Pitaloka mboten minangka pinangantenipun, nanging minangka tandha saking pangajuan lan pengakuan kaunggulan Majapahit saking kerajaan Sunda ing Nusantar a. Hayam Wuruk bingung dhateng masalah kasebut, amergi Gajah Mada punika mahapatih ingkang dipun andalaken Majapahit ing wektu punika.

            Versi liya nyebutaken yen Prabu Hayam Wuruk wiwit kanak-kanak sampun kadhapukaken kaliyan ponakanipun inggih punika  Putri Sekartaji utawi Dewi Hindu. Satemah Hayam Wuruk kedah nikah kaliyan dewi Hindu nalika Dyah Pitaloka namung dianggep tandha saking pengajuan.

            Padjadjaran mboten kersa  nalika rawuh dhateng Majapahit namung dipun anggep nyerahkaken Dyah Pitaloka minangka pangajuan. Banjur wonten kedadean regejegan antaranipun utusan Linggabuana kaliyan Gajah Mada.

            Regejegan dipun pungkasi kaliyan di ipat-ipatipun Gajah Mada dening utusan Negeri Sunda inkang kaget bilih rawuhipun namung kagem menehaken pratondo nyerah lan ngakeni kaunggulan Majapahit, mboten amergi saking undhangan sakderengipun. Nanging Gajah Mada tetep ing posisi aslinipun.

            Hayam Wuruk paring sawijining kaputusan, nanging Gajah Mada sampun nugasaken pasukan wonten ing Pesanggrahan Bubat lan kaancam kagem ngakeni kaunggulan Majapahit. Supados bisa njaga kinurmatan minangka Ksatria Sundha, Linggabuana nolak.

            Perang antaranipun Gajah Mada kaliyan pasukanipun ingkang jumlahipun kathah, marang Linggabuana kaliyan pasukan pengawal kerajaan (Balamati) ingkang jumlahipun sekedhik sarta para pejabat  lan mentri ingkang ndherek undhangan wau. Kedadean punika dipun pungkasi kaliyan sedanipun Raja Linggabuana, para menteri, pejabat kerajaan lan sekabehanipun kaluwarga kerajaan Sunda ing PesanggrahanBubat.

            Tradisi ngendikakaken bilih putri Dyah Pitaloka kaliyan duka  atinipun napa pati utawi lampus kagem mbela pakurmatan saking bangsa lan negaranipun. Miturut tumindak lan nilai-nilai saking kasta ksatria, lampus ritual ingkang dipunlampahi dening wanita Kasta kasebat yen tiyang kakungipun sampun gugur. Tumindak wau samesthine kagem mbela kamulyan ugi kagem nglindhungi kasucian dhiri, ingkang sampun madhep ing kamungkinan saking rudo pekso, buron, utawi diperbudak.
            Hayam Wuruk banjur nangisi sedanipun Dyah Pitaloka. Minangka asil saking kedadean Bubat wau, paseduluran Hayam Wuruk kaliyan Gajah Mada tebih. Gajah Mada piyambak madhep musuh, anggepan, lan kecaman saking pejabat lan bangsawan Majapahit, amargi tumindakipun ingkang dianggep sembrono. Mahapatih Gajah Mada dianggep banget kandelipun lan mboten ngatos-atos dening raos ingkang Makuta, Prabu Hayam Wuruk.

            Kedadean saking perang Bubat ugi ngrusak paseduluran anataranipun Majapahit lan Padjadjaran utawi Sundha. Paseduluran Sunda-Majapahit mboten mbalek minangka sakderengipun.

            Pangeran Niskalawastu Kancana, rayinipun Dyah Pitaloka ingkang tetep ing kraton Kawali lan mboten ndherek rawuh menyang Majapahit ngancani kulawarga amargi taksih alit, lan dados namung keturunan Raja ingkang taksih gesang lan sakbanjuripun badhe minggah tahta dados Prabu Niskalawastu Kancana.

            Kawicaksanan Pangeran Niskalawastu Kancana antaranipun inggih punika mungkasi paseduluran kaliyan  Majapahit lan nerapaken winates ing paseduluran negara kekalih. Minangka asil saking kedadean punika ugi, wonten ing satengahing sanak Sunda dileksanakaken peraturan dipun larang estri ti luaran (nikah saking njaba), isinipun inggih punika mboten angsal nikah saking njaba sedherek Sundha, utawi sawetara ngendika mboten saged nikah kaliyan sedherek Majapahit. Angger-angger punika banjur luwih wiyar minangka larangan dening tiyang Sundha nikah kaliyan tiyang Jawa.

            Tindakanipun Raja Sunda lan putri Dyah Pitaloka kagem mundhut tindakan napa pati dipun ajeni dening tiyang Sundha lan dianggep minangka teladan. Raja Linggabuana dipun arani ‘Prabu Wangi' (Sunda: raja ingkang wangi ambunipun) kerana mbelani negaranipun. Turunanipun, raja Sundha dipun juluki Siliwangi ingkang diarani asalipun saking tembung Silih Wangi ingkang tegesipun panggantos, pewaris utawi penerus Prabu Wangi.

            Sawetara reaksi kasebat nggambaraken kuciwo lan nesunipun tiyang Sundha dening Majapahit, sentimen ingkang dados pesaingan lan munsuhan antaranipun Sundha lan Jawa ingkang sawetara taksih tetep ngantos wekdal sakmenika. Antaranipun, wonten ing kutha Bandung, Jawa Kilen lan minangka pusat budaya Sunda, mboten wonten dalan ingkang naminipun 'Gajah Mada' utawi 'Majapahit’. Senajan Gajah Mada dianggep pahlawan nasional Indonesia, tiyang Sunda nimbang bilih anggepan wau mboten cecek amergi tumindakipun Gajah Mada ingkang dianggep mboten samesthinipun ing kedadean punika.

Translate by: Eka Nurul Hidayati -_-

Selasa, 20 Januari 2015

TOLERANSI SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA



TOLERANSI SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA






Disusun Oleh :

Kelompok 6

 Eka Nurul Hidayati (01)
Ika Nurvitasari (15)
Muhammad Tahsinul Wafi (22)
Syifa Faridha (27)


Kelas XI IIS 2




SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS
BANTUL
2015

--------------------------------------------------------------

BAB I

PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang

                Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan sejarah kelam di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.

            Bukan hanya harta benda yang hilang terbakar, tetapi banyak nyawa manusia tak bersalah juga melayang. Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, dan berpartisipasi dalam menjaga kerukunan di mana saja kita berada dan kapan saja waktunya.

                Akhir – akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai luntur dalam pemahaman dan pengalaman masyarakat.

            Ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di berbagai daerah Indonesia seperti kasus Poso, Ambon, Sampang yang mengatasnamakan agama. Konflik – konflik yang mengatasnamakan agama ini bahkan disinyalir telah mengancam terjadinya disintegrasi bangsa.
Manusia adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.

            Dalam menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.

            Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara.

            Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.

            Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

2.      Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Toleransi?
2.      Mengapa Toleransi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
3.      Mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak kekerasan?
4.      Apa manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
5.      Bagaimana contoh perilaku yang menunjukkan toleransi?


3.      Tujuan

1.      Mengetahui makna kata Toleransi.
2.      Mengetahui seberapa penting Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.      Mengetahui alasan mengapa kita harus menghindarkan diri dari perilaku tindak kekerasan.
4.      Mengetahui apa saja manfaat toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5.      Mengetahui contoh perilaku yang menunjukkan toleransi.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Toleransi

 Toleransi berasal dari bahasa latin “Tolerare” yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok – kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama – agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.

Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.

B.     Pentingnya Toleransi


“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yunus/10 : 40)


“Dan jika mereka (tetap) mendustakan kamu (Muhammad), maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".” (Q.S. Yunus/10 : 41)

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan hal – hal berikut:

1.      Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW. terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad SAW. dan tidak beriman kepada Al-Qur’an.
2.      Allah SWT. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang – orang beriman yang selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya.
3.      Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar meskipun hidup di tengah – tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.
4.      Ayat di atas juga menjelaskan perlunya menghargai perbedaan dan toleransi. Cara menghargai perbedaan dan toleransi dengan tidak mengganggu aktivitas keagamaan orang lain.

C.    Menghindarkan Diri dari Perilaku Tindak Kekerasan

            Manusia dianugerahi oleh Allah SWT. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan permusuhan serta bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang berhasil dijinakkan oleh akal yang akan menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Begitupun sebaliknya.

            Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal – hal duniawi seperti pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. dan saudara – saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.


“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan karena berbuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan – akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah – olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (Q.S. Al Maidah/5 : 32)

            Allah SWT. menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah SWT. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seseorang sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seseorang sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu – individu masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya pun ikut merasakan sakit.

Dalam Q.S. Al Maidah/5 : 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat dipetik:

1.      Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
2.      Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.
3.      Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat darikehancuran.

            Tugas kita bersama adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara mencintai tetangga, orang – orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang melakukan perilaku – perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya.

            Di Indonesia ada hukum yang mengatur pelarangan melakukan tindak kekerasan, termasuk kekerasan pada anak dan anggota keluarga, misalnya UU No. 23 Tahun 2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.

D.    Manfaat Toleransi Hidup Beragama dalam Pandangan Islam

§  Menghindari Terjadinya Perpecahan
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.
§  Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antarsesama manusia.
Merajut hubungan damai antarpenganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing – masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh melakukan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
§  Pembangunan berjalan dengan lancar
§  Masyarakat menikmati hasil-hasil pembangunan
§  Kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan

E.     Menerapkan Perilaku Mulia

            Kondisi bangsa Indonesia yang berbhineka ini harus kita pertahankan demi ketentraman dan kedamaian penduduknya. Salah satu cara mempertahankan kebhinekaan ini adalah dengan toleransi atau saling menghargai.

            Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan hidup antarsuku, ras, golongan dan agama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah di atas.

            Berikut perilaku – perilaku toleransi yang harus dibina sesuai dengan ajaran  Islam.

1.    Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan. Kita tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain agar mereka mengikuti keyakinan kita. Orang yang berkeyakinan lain pun tidak boleh memaksakan keyakinannya pada kita. Dengan memperlihatkan perilaku berakhlak mulia, insyaallah orang lain akan tertarik. Rasulullah SAW. selalu memperlihatkan akhlak mulia kepada siapa pun termasuk kepada musuh – musuhnya. Banyak orang kafir yang tertarik pada akhlak Rasulullah SAW. lalu masuk Islam karena kemuliaannya.
2.   Saling menghargai adanya perbedaan pendapat. Manusia diciptakan dengan membawa perbedaan. Kita mencoba menghargai perbedaan tersebut.
3.      Belajar empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lalu bantulah orang yang membutuhkan. Sering terjadi tindak kekerasan disebabkan hilangnya rasa empati. Ketika mau mengganggu orang lain, kita harus sadar bahwa mengganggu itu akan menyakitkan. Bagaimana kalau itu terjadi pada diri kita? Tentu kita juga akan merasa risih jika diganggu oleh orang lain.
4.      Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فِى كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ

Menolong orang sakit yang masih hidup akan mendapatkan ganjaran pahala.” (HR. Bukhari no. 2363 dan Muslim no. 2244).
Lihatlah Islam masih mengajarkan peduli sesama.
5.      Tetap menjalin hubungan kerabat  pada orang tua atau saudara non muslim.
Allah Ta’ala berfirman,

وإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا
 وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15).
Dipaksa syirik, namun tetap kita disuruh berbuat baik pada orang tua.
      Lihat contohnya pada Asma’ binti Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Ibuku       pernah mendatangiku di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan membenci Islam. Aku pun bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tetap jalin hubungan baik dengannya. Beliau menjawab, “Iya, boleh.” Ibnu ‘Uyainah mengatakan bahwa tatkala itu turunlah ayat,

لاَ يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِى الدِّينِ

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu….” (QS. Al Mumtahanah: 8) (HR. Bukhari no. 5978).
6.      Boleh memberi hadiah pada non muslim.
Lebih-lebih lagi untuk membuat mereka tertarik pada Islam, atau ingin mendakwahi mereka, atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

رَأَى عُمَرُ حُلَّةً عَلَى رَجُلٍ تُبَاعُ فَقَالَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم –
 ابْتَعْ هَذِهِ الْحُلَّةَ تَلْبَسْهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَإِذَا جَاءَكَ الْوَفْدُ . فَقَالَ « إِنَّمَا يَلْبَسُ
 هَذَا مَنْ لاَ خَلاَقَ لَهُ فِى الآخِرَةِ » . فَأُتِىَ رَسُولُ اللَّهِ –
صلى الله عليه وسلم – مِنْهَا بِحُلَلٍ فَأَرْسَلَ إِلَى عُمَرَ مِنْهَا بِحُلَّةٍ .
 فَقَالَ عُمَرُ كَيْفَ أَلْبَسُهَا وَقَدْ قُلْتَ فِيهَا مَا قُلْتَ قَالَ
« إِنِّى لَمْ أَكْسُكَهَا لِتَلْبَسَهَا ، تَبِيعُهَا أَوْ تَكْسُوهَا »
 . فَأَرْسَلَ بِهَا عُمَرُ إِلَى أَخٍ لَهُ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ

“’Umar pernah melihat pakaian yang dibeli seseorang lalu ia pun berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Belilah pakaian seperti ini, kenakanlah ia pada hari Jum’at dan ketika ada tamu yang mendatangimu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Sesungguhnya yang mengenakan pakaian semacam ini tidak akan mendapatkan bagian sedikit pun di akhirat.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan beberapa pakaian dan beliau pun memberikan sebagiannya pada ‘Umar. ‘Umar pun berkata, “Mengapa aku diperbolehkan memakainya sedangkan engkau tadi mengatakan bahwa mengenakan pakaian seperti ini tidak akan dapat bagian di akhirat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Aku tidak mau mengenakan pakaian ini agar engkau bisa mengenakannya. Jika engkau tidak mau, maka engkau jual saja atau tetap mengenakannya.” Kemudian ‘Umar menyerahkan pakaian tersebut kepada saudaranya  di Makkah sebelum saudaranya tersebut masuk Islam. (HR. Bukhari no. 2619).

Lihatlah sahabat mulia ‘Umar bin Khottob masih berbuat baik dengan memberi pakaian pada saudaranya yang non muslim.


BAB III
PENUTUP

 
A.    Kesimpulan

            Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang artinya adalah : "dengan sabar membiarkan sesuatu". Jadi secara harafiah pengertian dari Toleransi beragama ialah dengan sabar membiarkan orang menjalankan agama-agama lain. Harus bisa lebih kita maknai dan lebih bisa kita definisikan toleransi beragama. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita harus hidup dalam ajaran agama lain. Namun toleransi dalam beragama yang dimaksudkan disini adalah menghormati agama lain. Dalam bertoleransi janganlah kita berlebih-lebihan sehingga sikap dan tingkah laku kita mengganggu hak-hak dan kepentingan orang lain. Lebih baik toleransi itu kita terapkan dengan sewajarnya. Jangan sampai toleransi itu menyinggung perasaan orang lain. Toleransi juga hendaknya jangan sampai merugikan kita, contohnya ibadah dan pekerjaan kita.

Manfaat toleransi hidup beragama dalam pandangan Islam:
§  Menghindari Terjadinya Perpecahan
§  Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
§  Pembangunan berjalan dengan lancar
§  Masyarakat menikmati hasil-hasil pembangunan
§  Kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan

Contoh perilaku yang menunjukkan adanya toleransi:
§  Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan
§  Saling menghargai adanya perbedaan pendapat
§  Belajar empati
§  Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit
§  Tetap menjalin hubungan kerabat  pada orang tua atau saudara non muslim
§  Boleh memberi hadiah pada non muslim


B.  Penutup

      Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa Islam bersikap sangat terbuka dengan kemajemukan. Bahkan, Islam memandangnya sebagai salah satu dari sunnatullah di alam ini. Keanekaragaman yang telah menjadi kehendak Allah tersebut, tentu saja bukan untuk dipertentangkan dan membawa kepada perpecahan. Akan tetapi dengan meyikapi secara positif dan konstruktif, pluralisme justru akan membawa manfaat yang besar terhadap kemaslahatan kehidupan manusia.

      Toleransi dapat dikatakan sebagai jalan keluar yang dicetuskan islam untuk menyikapi pluralisme. Banyak sekali ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. yang dapat dijadikan referensi dalam menikmati hidup bertoleransi. Secara umum, Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang dan kemanusiaan yang semuanya merupakan pilar – pilar toleransi. Hanya saja Islam menggaris bawahi bahwa toleransi hanya akn efektif jika masing – masing pihak tetap berjalan di atas relnya dan tidak merongrong eksistensi pihak lain. Jika terjadi pengkhianatan terhadap nilai – nilai toleransi, maka Islam mengharuskan umat Islam bersikap tegas dengan memerangi pihak – pihak yang telah merusak harmoni ritme kehidupan tersebut.